Gol tunggal lawan dicetak oleh Ilaix Moriba pada menit ke-29′ melalui titik penalti. Guinea U-23 mendapat penalti seusai Witan Sulaeman menjatuhkan penyerang lawan di dalam kotak penalti.
Meski gagal tampil di Olimpiade Paris 2024, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan perjalanan panjang dan pencapaian timnas Indonesia U-23 selama Piala Asia U-23 2024 hingga babak play off melawan Guinea U-23 telah menasbihkan sejarah, sekaligus babak baru untuk sepak bola Indonesia.
“Kita memang belum berhasil menginjak Olimpiade kali ini. Namun perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial timnas sejak Piala Asia, hingga playoff menunjukkan sepakbola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade. Saya salut dan kita targetkan Olimpiade berikutnya. Terima kasih untuk perjuangan kalian,” ujar Erick Thohir seperti dikutip dari laman resmi pssi.
“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung. Terutama Pak Presiden Jokowi yang sudah memberikan perhatian yang sangat besar pada Timnas Indonesia. Seluruh pihak dan supporter yang sudah bahu membahu memperkuat Timnas baik secara langsung maupun melalui doa yang tak pernah putus. Terharu sekali melihat begitu besar antusiasme masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Meski belum menembus Olimpiade Paris 2024 di kesempatan ketiga ini, Erick Thohir tetap mempercayai pada program pematangan timnas Indonesia U-23 yang mengandalkan kualitas talenta muda, pemain naturalisasi, dan training jangka panjang.
“Timnas ini punya generasi emas. Ada Witan Marselino, Rizki Ridho, Ernando, plus pemain naturalisasi. Lalu kita punya blueprint hingga 2045, dan kita konsisten lakukan training jangka panjang. Artinya program yang kita jalankan sudah on the track. Kita akan konsisten dan perbaiki yang masih kurang. Karena bagaimanapun, dengan pencapaian timnas U-23 ini kita punya kebanggaan baru dan terbukti sepak bola makin menyatukan Indonesia,” jelas Erick Thohir.