Timnas Indonesia dipaksa menelan kekalahan dari Irak pada pertandingan lanjutan putaran kedua zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ragnar Oratmangoen dan kawan-kawan menyerah 0-2 dari negara yang dijuluki Negeri 1001 Malam itu dalam pertandingan yang disaksikan 60 ribu lebih di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6) sore WIB.
Dalam duel yang disaksikan Presiden Joko Widodo itu, timnas Indonesia bermain cukup baik di babak pertama sehingga hingga turun minum skor masih, 0-0. Setidaknya ada dua peluang tim Merah Putih di babak pertama yang diciptakan Rafael Struick dan Sandy Walsh,
Namun, di babak kedua, sebuah umpan lambung dari serangan Irak menyentuh tangan Justin Hubner, sehingga wasit Shaun Evans memberi penalti, yang sukses dikonversi Aymen Hussein pada menit ke-54′. Indonesia bermain dengan 10 orang usai Jordi Amat terkena kartu merah di menit ke-62′.
Irak menambah gol usai Ernando Ari melakukan blunder dengan menguasai bola terlalu lama. Ali Jasim merebut bola dan menceploskan si kulit bundar ke gawang kosong. Irak unggul 2-0 di menit ke-87′.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan bahwa Shin Tae-yong dan para pemain harus melakukan evaluasi serius pasca kegagalan meraih poin kontra Irak tersebut.
“Irak bermain baik, dan kita gagal meraih poin karena gol-gol handsball, serta kesalahan sendiri, lalu ada kartu merah. Oleh sebab itu, pelatih dan pemain harus evaluasi karena masih ada satu peluang saat nanti lawan Filipina,” kata Erick Thohir seperti dikutip dari laman resmi pssi.
Kekalahan tersebut membuat timnas Indonesia belum mampu memastikan satu tempat di putaran ketiga zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuat Garuda masih duduk di peringkat ketiga dengan koleksi 7 angka, unggul satu poin dari Vietnam yang sukses merebut kemenangan atas Filipina.
Untuk dapat mengamankan tempat di putaran ketiga, timnas Indonesia wajib meraih kemenangan atas Filipina pada laga terakhir Grup F putaran kedua zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (11/6) malam nanti.
“Peluang lolos ke putaran ketiga memang masih ada. Lawan terakhir Filipina nanti tanggal 11 Juni. Mereka tidak seperti dulu dan juga potensi untuk memberi ancaman sebab kita hanya imbang 1-1 saat bermain tandang.
Saya yakin, Filipina yang sekarang berbeda dengan yang dahulu. Ketua Umum Filipina Football-nya baru, dan menyampaikan ingin seperti Indonesia. Jadi jangan melihat Filipina sebagai tim yang rendah. Jadi kembali harus evaluasi agar kita lolos ke babak berikut dengan meraih kemenangan,” tegas Erick Thohir.